Jumat, 22 Agustus 2014

:: KUMPULAN 10 HADIST - FADHILAH SEDEKAH ::

1. Dari Abu Hurairah r.a., Nabi saw. bersabda, “Seandainya aku mempunyai emas sebesar gunung Uhud, sungguh aku gembira apabila ia tidak tertinggal di sisiku selama tiga malam, kecuali aku sediakan untuk membayar utang.” (Bukhari)

2. Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Nabi saw. bersabda, “Ketika seorang hamba berada pada waktu pagi, dua malaikat akan turun kepadanya, lalu salah satu berkata, ‘Ya Allah, berilah pahala kepada orang yang menginfakkan hartanya.’ Kemudian malaikat yang satu berkata, ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil.” (Muttafaq ‘Alaih).

3. Dari Abu Umamah r.a., Nabi saw. bersabda, “Wahai anak Adam, seandainya engkau berikan kelebihan dari hartamu, yang demikian itu lebih baik bagimu. Dan seandainya engkau kikir, yang demikian itu buruk bagimu. Menyimpan sekadar untuk keperluan tidaklah dicela, dan dahulukanlah orang yang menjadi tanggung jawabmu.” (Muslim).

4. Dari Uqbah bin Harits r.a., ia berkata, “Saya pernah shalat Ashar di belakang Nabi saw., di Madinah Munawwarah. Setelah salam, beliau berdiri dan berjalan dengan cepat melewati bahu orang-orang, kemudian beliau masuk ke kamar salah seorang istri beliau, sehingga orang-orang terkejut melihat perilaku beliau saw. Ketika Rasulullah saw. keluar, beliau merasakan bahwa orang-orang merasa heran atas perilakunya, lalu beliau bersabda, ‘Aku teringat sekeping emas yang tertinggal di rumahku. Aku tidak suka kalau ajalku tiba nanti, emas tersebut masih ada padaku sehingga menjadi penghalang bagiku ketika aku ditanya pada hari Hisab nanti. Oleh karena itu, aku memerintahkan agar emas itu segera dibagi-bagikan.” (Bukhari).

5. Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa seseorang telah bertanya kepada Nabi saw., “Ya Rasulullah, sedekah yang bagaimanakah yang paling besar pahalanya?” Rasulullah saw. bersabda, “Bersedekah pada waktu sehat, takut miskin, dan sedang berangan-angan menjadi orang yang kaya. Janganlah kamu memperlambatnya sehingga maut tiba, lalu kamu berkata, ‘Harta untuk Si Fulan sekian, dan untuk Si Fulan sekian, padahal harta itu telah menjadi milik Si Fulan (ahli waris).” (H.r. Bukhari, Muslim).

6. Abu Hurairah r.a. berkata bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, “Seorang laki-laki dari Bani Israil telah berkata, ‘Saya akan bersedekah.’ Maka pada malam hari ia keluar untuk bersedekah. Dan ia a telah menyedekahkannya (tanpa sepengetahuannya) ke tangan seorang pencuri. Pada keesokan harinya, orang-orang membicarakan peristiwa itu, yakni ada seseorang yang menyedekahkan hartanya kepada seorang pencuri. Maka orang yang bersedekah itu berkata, “Ya Allah, segala puji bagi-Mu, sedekah saya telah jatuh ke tangan seorang pencuri.” Kemudian ia berkeinginan untuk bersedekah sekali lagi. Kemudian ia bersedekah secara diam-diam, dan ternyata sedekahnya jatuh ke tangan seorang wanita (ia beranggapan bahwa seorang wanita tidaklah mungkin menjadi seorang pencuri). Pada keesokan paginya, orang-orang kembali membicarakan peristiwa semalam, bahwa ada seseorang yang bersedekah kepada seorang pelacur. Orang yang memberi sedekah tersebut berkata, “Ya Allah, segala puji bagi-Mu, sedekah saya telah sampai ke tangan seorang pezina.” Pada malam ketiga, ia keluar untuk bersedekah secara diam-diam, akan tetapi sedekahnya sampai ke tangan orang kaya. Pada keesokan paginya, orang-orang berkata bahwa seseorang telah bersedekah kepada seorang kaya. Orang yang telah memberi sedekah itu berkata, “Ya Allah, bagi-Mu segala puji. Sedekah saya telah sampai kepada seorang pencuri, pezina, dan orang kaya.” Pada malam berikutnya, ia bermimpi bahwa sedekahnya telah dikabulkan oleh Allah swt. Dalam mimpinya, ia telah diberitahu bahwa wanita yang menerima sedekahnya tersebut adalah seorang pelacur, dan ia melakukan perbuatan yang keji karena kemiskinannya. Akan tetapi, setelah menerima sedekah tersebut, ia berhenti dari perbuatan dosanya. Orang yang kedua adalah orang yang mencuri karena kemiskinannya. Setelah menerima sedekah tersebut, pencuri tersebut berhenti dari perbuatan dosanya. Orang yang ketiga adalah orang yang kaya, tetapi ia tidak pernah bersedekah. Dengan menerima sedekah tersebut, ia telah mendapat pelajaran dan telah timbul perasaan di dalam hatinya bahwa dirinya lebih kaya daripada orang yang memberikan sedekah tersebut. Ia berniat ingin memberikan sedekah lebih banyak dari sedekah yang baru saja ia terima. Kemudian, orang kaya itu mendapat taufik untuk bersedekah.” (Kanzul)

7. Dari Ali r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Segeralah bersedekah, sesungguhnya musibah tidak dapat melintasi sedekah.” (Razin)

8. Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Allah swt. akan menambah kemuliaan kepada hamba-Nya yang pemaaf. Dan bagi hamba yang tawadhu’ karena Allah swt., Allah swt. akan mengangkat (derajatnya). (Muslim)

9. Abu Hurairah r.a. berkata bahwa Nabi saw. bersabda, “Ketika seseorang sedang berada di padang pasir, tiba-tiba ia mendengar suara dari awan, ‘Curahkanlah ke kebun Fulan.’ Maka bergeraklah awan itu, kemudian turun sebagai hujan di suatu tanah yang keras berbatuan. Lalu, salah satu tumpukan dari tumpukan bebatuan tersebut menampung seluruh air yang baru saja turun, sehingga air mengalir ke suatu arah. Ternyata, air itu mengalir di sebuah tempat di mana seorang laki-laki berdiri di tengah kebun miliknya sedang meratakan air dengan cangkulnya. Lalu orang tersebut bertanya kepada pemilik kebun, “Wahai hamba Allah, siapakah namamu?” Ia menyebutkan sebuah nama yang pernah didengar oleh orang yang bertanya tersebut dari balik mendung. Kemudian pemilik kebun itu balik bertanya kepadanya, “Mengapa engkau menanyakan nama saya?” Orang itu berkata, “Saya telah mendengar suara dari balik awan, ‘Siramilah tanah Si Fulan,’ dan saya mendengar namamu disebut. Apakah sebenarnya amalanmu (sehingga mencapai derajat seperti itu)?” Pemilik kebun itu berkata, “Karena engkau telah menceritakannya, saya pun terpaksa menerangkan bahwa dari hasil (kebun ini), sepertiga bagian langsung saya sedekahkan di jalan Allah swt., sepertiga bagian lainnya saya gunakan untuk keperluan saya dan keluarga saya, dan sepertiga bagian lainnya saya pergunakan untuk keperluan kebun ini.” (Muslim).

10. Dari Abu Hurairah r.a., Nabi saw. bersabda, “Seorang wanita pezina telah diampuni dosanya karena ketika dalam perjalanan, ia melewati seekor anjing yang menengadahkan kepalanya sambil menjulurkan lidahnya hampir mati karena kehausan. Maka, wanita tersebut menanggalkan sepatu kulitnya, lalu mengikatkannya dengan kain kudungnya, kemudian anjing tersebut diberi minum olehnya. Maka dengan perbuatannya tersebut, ia telah diampuni dosanya.” Seseorang bertanya, “Adakah pahala bagi kita dengan berbuat baik kepada binatang?” Beliau saw. menjawab, “Berbuat baik kepada setiap yang mempunyai hati (nyawa) terdapat pahala.” (Muttafaq ‘alaih)

:: SEPULUH WANITA TERCANTIK DI DUNIA  ::

1. Seorang wanita yang menghafal Al-Qur'an dan melaksanakan hukum-hukum yang ada di dalamnya.

2. Seorang wanita yang menjadikan wanita-wanita shalehah istri nabi dan sahabat Nabi sebagai suri tauladan dalam kehidupannya.

3. Seorang wanita yang tidak menoleh kepada seruan apa saja,dari sana sini! Yang mengajaknya untuk meninggalkan kehormatan,kesucian dan rasa malunya.

4. Seorang wanita yang menunaikan kewajibannya dalam berbagai sisi kehidupan.

5. Seorang wanita yang taat kepada suaminya dalam perkara yang ma'ruf dan menjadi teman dan penolongnya dalam kebaikan.

6. Seorang wanita yang menahan diri dari kenikmatan tidur untuk berdiri di hadapan Robb-nya.
Menegakkan sholat dan memohon pahala dan ganjaran kepada-Nya.

7. Seorang wanita yang menunaikan puasa sunnah,mengharap keridhoan, cinta dan keberkahan dari Robb-nya.

8. Seorang wanita yang menjaga lisannya dan tidak merendahkan kehormatan orang lain.

9. Seorang wanita yang tidak melihat kepada apa yang ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala haramkan.

10. Seorang wanita yang mengedepankan suami, anak-anak, harta serta jiwanya di jalan ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala dan dalam rangka pembelaan terhadap agamanya.

InsyaALLAH Wanita yang dimaksud adalah wanita yang membaca catatan ini yang cantik nan shalehah &semoga ALLAH memberikan keberkahan kepada wanita muslimah di mana saja berada..
Dan semoga laki2 membaca catatan ini mendapatkan jodoh wanita cantik nan shalehah..

Aamiin Ya Rabbal'Aalamiin..

Kamis, 21 Agustus 2014

   :: Keajaiban Di Balik Perintah Shalat Subuh  ::


Kenapa Harus Bangun pagi buta untuk Sholat Subuh?  Bagi seorang muslim mungkin pertanyaan ini dengan mudah dijawab,  karena sholat subuh adalah bagian dari ibadah wajib yang harus dikerjakan sebagai bukti ketaatan pada Tuhannya. Tapi kenapa ya harus pagi buta gitu sholatnya?? lagi enak-enak tidur kok disuruh sholat.???

Pertanyaan-pertanyaan ini untuk sebagian orang mungkin dianggap bodoh dan bisa dianggap nyeleneh. Tapi untuk orang-orang yang berfikir ilmiah pertanyaan tersebut adalah stimulasi ide besar untuk pembuktian. Kenapa harus dibuktikan?? Yang jelas tidak ada satu halpun yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan kepada umatnya tanpa kebermanfaatan.

Jika kita amati, ada satu hal yang berbeda dari ritual sholat subuh dibandingkan sholat lima waktu lainnya. Kalimat yang terdengar dari suara adzan sedikit berbeda dengan adzan pada sholat yang lain. Kalimat “ash shalatu khairun minan naum”, menjadi titik perbedaannya. Arti kalimat itu adalah shalat itu lebih baik dari pada tidur. Kenapa kalimat itu hanya muncul pada adzan subuh dan tidak pada adzan lainnya ?

Memang ada banyak hikmah yang bisa diambil dari ritual di pagi buta ini. Dari peluang rezeki yang besar karena sudah mulai sejak subuh sampai manfaat terhindar dari kemacetan terutama di kota metropolitan seperti Jakarta. Ternyata bukan itu saja arti kebermanfaatan yang Allah berikan. Sholat subuh juga mempunyai manfaat mengurangi kecenderungan terjadinya gangguan kardiovaskular.

Di dalam tubuh manusia ada kekuatan yang terus bekerja tanpa kita komando. Apakah kita sedang tersadar atau tidur. Kekuatan yang mengatur gerak usus kita sehingga bisa dikeluarkan menjadi feses setelah menyerap zat-zat bermanfaat untuk tubuh. Kekuatan syaraf otonom mempunyai 2 fungsi yang bekerja secara antagonis, biasa kita sebut sebagai syaraf simpatis dan syaraf parasimpatis.

Kita mempunyai irama tubuh yang biasa disebut irama sirkadian tubuh dimana mulai jam 3 dini terjadi peningkatan adrenalin. Akibatnya tekanan darah manusia juga meningkat. Padahal kita sedang tidur pulas. Biasanya adrenalin kita bekerja saat kita beraktifitas atau dalam keadaan stress. Selain itu terjadi pula penyempitan pembuluh darah otak yang menyebabkan oksigenasi otak berkurang sehingga kita merasa berat kalo bangun pagi dan cenderung mengantuk. Peningkatan adrenalin juga mengaktivasi sistem pembekuan darah dimana sel-sel trombosit berangkulan membentuk suatu trombus. Trombus inilah yang menyebabkan gangguan kardiovaskuler pada manusia. Semuanya adalah kerjaan saraf simpatis.

Lalu apa hubungannya dengan Sholat???

Hasil penelitian Furchgott dan Ignarro serta Murad tentang suatu zat didalam dinding sel yang dapat melebarkan pembuluh darah menjawab pertanyaan di atas. Zat yang ditemukan itu bernama NO (Nitrit Oksida). Yang luar biasa adalah ternyata Nitrit Oksida ini diproduksi terus menerus selama istirahat termasuk ketika manusia tidur. Zat ini juga mencegah terbentuknya trombus dengan menghambat agregasi/penempelan trombosit. Hasil temuan ini mendapat hadiah NOBEL tahun 1998.

Aktivitas Bangun pagi untuk sholat subuh apa lagi dengan berjalan ke mesjid untuk berjamaah dapat meningkatkan kadar Nitrit oksida dalam pembuluh darah sehingga oksigenasi ke otak juga bertambah akibat melebarnya pembuluh darah otak dan yang pasti trombosit dicegah untuk saling menempel jadinya pembuluh darah tidak bertambah sempit. Aktivitas mengejan yang ditimbulkan pada gerakan rukuk dalam sholat meningkatkan tonus syaraf parasimpatis yang melawan efek dari syaraf simpatis seperti yang sudah dijelaskan di atas.

Subhanallah bukan?? dengan menjalankan sholat subuh apa lagi dengan berjalan ke mesjid (terutama untuk yang laki-laki ni) kita dapat mencegah proses gangguan pada sistem kardiovaskular kita.

Untuk orang-orang yang berfikir, demikian hikmah dari ajakan-Nya “ash shalatu khairun minan naum”.
----------------Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang,

yang beredar dan terbenam,

demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya,

dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing,

sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),

yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan tinggi di sisi Allah yang mempunyai Arasy. ( QS 81 : 15-20 )

--------------Sekali-kali tidak, demi bulan,

dan malam ketika telah berlalu,

dan subuh apabila mulai terang.

Sesungguhnya Saqar itu adalah salah satu bencana yang amat besar,

sebagai ancaman bagi manusia.

(yaitu) bagi siapa di antaramu yang berkehendak akan maju atau mundur.

Tiap-tiap diri bertanggung jawab atas apa yang telah diperbuatnya. ( QS 74 : 32-38 )
-----------------
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,

dari kejahatan makhluk-Nya,

dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,

dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki". ( QS 113 : 1-5 )
------------------Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh. ( QS 30 : 17 )

Dirikanlah salat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula salat) subuh. Sesungguhnya salat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). ( QS 17 : 78 )

-------------------------Sumber : https://www.facebook.com/notes/kesempurnaan-al-quran/48keajaiban-di-balik-perintah-shalat-subuh/147115841994733

Selasa, 19 Agustus 2014

Bismillahirrahmanirrahim.

“Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu diwaktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.”(QS. Ar-Ruum: 23).
“Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat.“ (QS. An-Naba’: 9).
Imam Ibnu Katsir berkata : “Yaitu termasuk tanda-tanda kekuasaan-Nya Allah menjadikan sifat tidur bagi kalian diwaktu malam dan siang, dengan tidur, ketenangan dan rasa lapang dapat tercapai dan rasa lelah serta kepenatan dapat hilang”.
            Ya, tidur merupakan salah satu nikmat dari Allah. Rasulullah mengajari kita bagaimana tidur yang benar dan juga waktu-waktunya. Kapan saja Rasulullah tidur? Hal ini dapat disimpulkan dari beberapa Hadist yang Insya Allah shahih.
  1. Rasulullah tidur di awal malam dan bangun di 1/3 malam.
Hal tersebut ditunjukkan oleh hadist di bawah ini.
“Beliau saw tidur di awal malam dan menghidupkan akhir malam.” (Mutafaq ’Alaih)
Ada beberapa hikmah dibalik itu, sebuah informasi dari internet, misalnya, mengatakan,“Dr. Moh. Sholeh dalam bukunya berjudul Tahajud, Manfaat Praktis Ditinjau dari Ilmu Kedokteran yang diterbitkan oleh Pustaka Pelajar – Jogjakarta terbitan April 2001 membedah mengenai manfaat sholat tahajjud serta tips tidur sehat.
Dari penelitiannya yang dilakukan kepada 19 santri yang sudah terpilih di Pesantren Hidayatullah Surabaya, Dr. Moh. Sholeh memperoleh informasi bahwa salat tahajjud sangat efektif membangun sistem kekebalan (imunologi) dan keseimbangan (homeostasis) tubuh.”

2. Tidur/Istirahat Siang

Tidur atau istirahat siang (sesudah dhuhur sebelum ashar) dianjurkan oleh Rasulullah. Aktivitas ini disebut juga Qoyluulah. Berikut dasar-dasarnya:
Berkata Ibnu Atsir: “Qoyluulah adalah istirahat di pertengahan siang walaupun tidak tidur”.
Berdasarkan hadits: Dari Sahl Bin Sa’d dia berkata: “Tidaklah kami qoyluulah dan makan siang kecuali setelah shalat jum’at”.
Juga Rasulullah bersabda: “Qoyluulah kalian sesungguhnya syaithon tidak qoyluulah”.
Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata: “Hadits di atas menunjukkan bahwa qoyluulah termasuk kebiasaan para sahabat Nabi setiap harinya”.
Pernah mendengar Siesta? Siesta adalah tidur siang singkat setelah makan siang dalam budaya Spanyol. Mirip kan dengan qoyluulah? Nah, manfaat tidur siang semacam qoyluulah dan siesta pernah diteliti. Berikut penelitiannya:
“Seperti dikutip dari The Washington Post, para peneliti mengatakan, tidur siang bisa mengurangi stres, karena itulah dampaknya lebih terlihat di kalangan pria yang bekerja. Ketua tim peneliti, Dr Dimitros Trichopoulos dari Harvard School of Public Health, mengatakan di negara-negara yang tingkat kematian akibat penyakit jantung rendah, tidur siang sebentar adalah sesuatu yang lumrah.”

3. Rasulullah tidak pernah tidur sebelum sholat isya’

Seperti pada hadist di bawah ini.
“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘allaihi wasallam membenci tidur malam sebelum (sholat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” [Hadist Riwayat Al-Bukhari No. 568 dan Muslim No. 647 (235)]
Beberapa ulama menjelaskan, sebab dibenci tidur malam sebelum isya’ adalah memungkinkan ditinggalkannya sholat isya’ pada waktunya.
Catatan :
Hikmah dalam beramal tidak boleh menjadi tujuan utama, karena itu berarti menjadikan dunia sebagai tujuan utama. Cukuplah hikmah dianggap sebagai hadiah atau rizki dari Allah, dan kita mengamalkan yang wajib, sunnah, dan mubah dengan niat mendapatkan Ridho-Nya.

Ayo kita amalkan!